Sunday, July 16, 2017

Review Naruto Shippuden Ultimate Ninja Storm 4 PC


Bandai Namco telah merilis versi Jepang Naruto Shippuden Ultimate Ninja Storm 4 pada 4 Februari 2014 hanya untuk konsol saja. Sedangkan versi Amerika Utara-nya, menyusul pada tanggal 9 Februari untuk PlayStation 4, Xbox One dan PC melalui Steam. Sedangkan untuk wilayah Eropa dan Australia, sudah hadir pada tanggal 5 Februari 2016. Pemesanan awal untuk versi PC-nya pun juga sudah dibuka sejak akhir pekan kemarin melalui Steam, dan akan dirilis 6 Februari 2016 (sepertinya ini untuk wilayah Indonesia). Jangan berharap lebih murah ya, karena Bandai Namco tetap menjual versi digital melalui Steam ini dengan harga Rp. 570 ribuan! Untuk versi Deluxe yang menyertakan Season Pass, plus akses ketiga DLC serta bonus jutsu rahasia, kalian perlu merogoh kocek hingga Rp. 800.000! Membeli sepaket lebih murah? Gak juga, karena Season Pass-nya sendiri ditawarkan Rp 230.000, alias harga pas! Kalian bisa memesan awal versi PC-nya ini untuk mendapatkan beberapa bonus seperti yang ditawarkan untuk versi konsolnya. Kalian yang berniat memainkan game Naruto Shippuden terbaru ini melalui PC, bisa segera menyiapkan sistem PC kalian dengan standar minimal developernya berikut ini.

Spesifikasi PC Minimal Naruto Shippuden Ultimate Ninja Storm 4
OS            : Windows (64bit) 7 or higher up to date
Processor  : Intel i3-530, 2.93Ghz / AMD Phenom II X4 940, 3.0GHz
Memory    : 4 GB RAM
Graphics   : 1024 MB video card, Pixel Shader 4.0, DirectX10 GPU
DirectX     : Version 11
Hard Drive: 25 GB available space (demo versi PS4-nya membutuhkan space 28GB)


Lantas, apa yang ditawarkan oleh game fighting racikan Bandai Namco dan CyberConnect2 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game dengan satu langkah kecil? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Alur Cerita Game Naruto Shippuden Ultimate Ninja Storm 4 PC
Berbeda dengan kebanyakan game fighting lain yang menjadikan plot sebagai elemen “tak terlalu penting” yang hanya eksis untuk memungkinkan mereka melemparkan lebih banyak seri di masa depan, plot justru jadi bagian terpenting Naruto Shippuden Ultimate Ninja Storm 4, atau bahkan bisa dibilang – sebagai nilai jual utamanya.

Garis cerita sendiri dibagi ke dua format – Story Mode dan Adventure Mode. Story Mode meneruskan cerita manga, dari pertarungan Obito hingga Kaguya.

Benar sekali, setelah penantian cukup lama, Anda akhirnya berkesempatan untuk mengikuti akhir kisah pertarungan epik Naruto dkk seperti layaknya versi komik yang sudah meluncur untuk waktu yang cukup lama. Berita baiknya? Cerita ini tak lagi diperpanjang secara berlebihan dengan memaksa Anda untuk mengikuti kisahnya kembali sejak awal atau dari plot yang sudah berlangsung sangat lama. Story Mode akan dimulai ketika pertempuran Anda melawan sosok Obito terjadi, hingga akhir cerita seperti layaknya versi komik. Ini berarti Anda akan berhadapan dengan konflik dan drama hingga Anda akhirnya, bertarung dan mengalahkan Kaguya – sang musuh terakhir yang jadi biang masalah. Cerita disampaikan lewat potongan gambar berwarna dengan ekstra voice acts di dalamnya. Seperti yang bisa diprediksi, untuk mendapatkan pengalaman terbaik, Anda akan sangat disarankan untuk mencicipinya dengan voice acts bahasa Jepang. Dub versi Inggris-nya terasa begitu mati, membosankan, dan buruk.

Progress cerita berlanjut setelah Anda mengalahkan lawan yang memang sesuai dengan garis cerita yang ada, lengkap dengan ekstra dramatisasi keren yang biasanya muncul dalam bentuk QTE.

Beberapa titik cerita menawarkan sisi gameplay ala Musou.
Story Mode sendiri dipresentasikan dengan cukup unik. Tak sekedar dari sudut pandang Naruto saja, ia akan terbagi menjadi dua jalur – dengan sudut pandang Sasuke juga. Walaupun sebagian besar berakhir mengikuti cerita komik, ada ekstra scene dramatisasi yang disuntikkan di versi game ini untuk membubuhkan ekstra waktu gameplay di dalamnya, seperti ketika para Hokage yang dihidupkan kembali bertarung dengan Sasuke dengan dalih “menguji kekuatannya” sebelum bertarung melawan Madara. Anda akan membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam untuk menyelesaikan Story Mode ini jika Anda tak melakukan skip di beragam scene cerita yang ada. Kerennya lagi? Tak selalu fighting, beberapa momen dalam cerita ini juga diproyeksikan dalam gameplay ala Musou.

Adventure Mode menawarkan kisah cerita setelah Kaguya kalah. Ia berfokus pada usaha Sakura untuk mendekatkan Naruto dan Hinata.

Sisi cerita yang lain ditawarkan oleh mode terpisah bernama – Adventure Mode. Mode yang satu ini memungkinkan Anda untuk berpetualang bebas tak sekedar di Konoha, tetapi juga mengunjungi beragam desa ninja dan tempat ikonik semesta Naruto yang lain. Setelah berhasil mengalahkan Kaguya, Sakura meminta Naruto dan Hinata untuk menyelesaikan satu misi sederhana bersamanya. Sakura sendiri berniat untuk menjadikan momen jalan-jalan tenang ini untuk mendekatkan sosok Naruto dan Hinata yang terus memendam perasaan satu sama lain. Beragam misi sampingan ditawarkan oleh ragam karakter yang Anda temui,  namun yang menarik dari mode ini adalah ragam Memory Crystals yang tersebar di beragam penjuru dunia. Jika Anda berinteraksi dengannya, Anda akan dibawa pada pertarungan klasik seri Naruto di masa lalu yang tentu tak asing lagi bagi para penggemar. Dari pertarungan Tim 7 melawan Kakashi hingga kejadian lebih terbaru – seperti saat melawan Pain, misalnya.

Beberapa karakter setelah versi komik, terutama dari anime “The Last” seperti Naruto, Sasuke, dan Hinata juga tersedia di Storm 4 ini. Tapi basis ceritanya sama sekali tak jadi fokus dan hanya muncul sebagai ekstra roster unik yang bisa digunakan, lengkap dengan kemampuan mereka yang tentu saja, sudah sangat berbeda.

Bagi para penggemar Naruto, Storm 4 adalah game yang akan memenuhi semua harapan mereka. Kesempatan untuk bermain atau melawan lebih banyak karakter di akhir cerita seperti Obito, Madara, Kaguya, atau variasi kekuatan Naruto itu sendiri sudah cukup untuk membuat banyak gamer melirik proyek yang satu ini. Sayangnya, memang bisa dibilang, hal ini jadi satu-satunya nilai jual yang bisa diperbincangkan. Bandai Namco dan CyberConnect2 memang berusaha menawarkan sesuatu yang berbeda di dalamnya, namun dari kacamata kami sendiri, bukanlah sesuatu yang bisa disebut “signifikan”. Bagi kami, Storm 4 hanyalah satu langkah kecil untuk maju dari seri sebelumnya – Revolution.

Karena pada dasarnya, Anda masih berhadapan dengan mekanik gameplay yang sama. Pukulan kombinasi berbasis satu tombol dengan efek dramatisasi di akhir,  dengan kemampuan untuk mengumpulkan chakra dan mengakses serangan lebih kuat jika Anda berhasil menemukan celah yang tepat, dengan efek serangan destruktif yang semakin memanjakan mata pula. Efektivitas Anda menggunakan keempat slot item yang Anda bawa dengan beragam efek yang berbeda sekaligus menentukan kapan waktu yang tepat untuk mengakses Subsitution Jutsu dan melakukan serangan balik tetap jadi andalan.

Walaupun di atas kertas, terdengar sederhana, maka seperti seri-seri sebelumnya pula, ia tetap memberikan ruang bagi gamer yang kompetitif untuk punya ekstra elemen untuk dikuasai demi skill yang lebih baik. Mereka bisa memanipulasi momen penggunaan item, timing menggunakan dua karakter support yang dibawa, sampai menentukan kapan harus berlari mendekat atau menerima damage untuk serangan balasan yang lebih kuat juga bisa diaplikasikan di sini. Salah satu cara terbaik untuk “mencicipi” level permainan yang lebih serius ini tentu saja dengan bertarung melawan gamer di seluruh dunia lewat mode Online Battle yang ada. Untuk Anda yang ingin mencicipinya di level lebih serius seperti ini, untungnya mode Online ini sendiri cukup bisa diandalkan. Selalu ada opsi untuk menciptakan ruang Anda sendiri jika berusaha mencari ruang pertarungan dengan orang lain berakhir nihil. Sejauh kami menjajalnya, terlepas dari performa permainan kami yang berantakan, menunggu maksimal 5 menit adalah rekor yang cukup baik untuk menikmatinya, setidaknya di versi Playstation 4.

Apakah ini berarti Ultimate Ninja Storm 4 hadir tanpa sesuatu yang baru sama sekali? Tentu saja, tidak. Mereka memberikan beberapa fitur ekstra seperti sistem pertarungan di dinding yang memungkinkan Anda untuk melemparkan serangan terkuat Anda di sana dengan kaki yang terus menempel di bidang vertikal tersebut. Karakter support yang Anda pilih kini juga bisa digunakan langsung dalam pertarungan, dengan sistem gonta-ganti yang sederhana. Namun Anda tetap akan berbagi satu baris chakra dan health yang sama. Menariknya lagi? Jika Anda berhasil masuk ke dalam tahap Awakening yang tersedia untuk beberapa varian karakter, Anda juga memicu efek yang sama untuk semua karakter lain yang Anda bawa. Bahkan jika salah satunya, misalnya, merupakan Awakening yang memungkinkanya berubah menjadi makhluk raksasa.

Hal yang sama juga terjadi di Adventure Mode. Walaupun kini membuka kesempatan bagi Anda untuk menjelajahi lebih banyak tempat ikonik di luar Konoha, ia tetap berujung jadi sebuah mode yang tak terlalu menarik dan mudah terasa monoton. Sebagian besar misi sampingan tak punya basis cerita yang kuat dan lebih terasa seperti tugas sampingan, dileengkapi dengan pertarungan klasik via “Memory Crystal” yang sebenarnya sudah sesuatu yang sering Anda cicipi jika sempat memainkan seri-seri sebelumnya. Sistem berbeda lain adalah hadirnya sistem loot / resource setelah Anda berhasil menyelesaikan pertarungan tertentu. Ragam item ini dan jumlahnya akan berakhir jadi requirements untuk membeli dan membuka beragam item kosmetik yang dijual di Shop dan bisa dibeli dengan uang in-game yang Anda dapatkan, layaknya sistem crafting di game MMO.

Walaupun menawarkan beberapa hal baru di  dalamnya, Ninja Storm 4 tetap memberikan cita rasa yang lebih familiar daripada terasa baru. “Inovasi” yang ia tawarkan di seri teranyar ini sama sekali bukan sesuatu yang bisa dipandang signifikan, apalagi dengan pendekatan basis gameplay yang sebenarnya tak berbeda jauh dengan apa yang Anda dapatkan di dua seri sebelumnya. Hal inilah yang membuat kami memilih judul “Satu Langkah Kecil”, karena harus diakui, keputusan Anda untuk membeli atau tidak membeli game ini akan lebih mengarah pada seberapa fanatiknya Anda sebagai seorang fans Naruto atau seberapa besar rasa penasaran Anda dengan kekuatan karakter baru yang ia suntikkan.

Keluhan mungkin akan Anda temukan hanya untuk gamer yang memang sekedar tertarik dan tahu soal Naruto, namun tak bisa dipandang sebagai seorang fans hardcore. Namun untuk mereka yang memang mencintai franchise milik Masashi Kishimoto ini, terlepas dari minimnya inovasi gameplay yang ia tawarkan, tampaknya tak akan kesulitan untuk jatuh hati pada Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4 ini. Mengapa? Karena untuk urusan fan service, mereka memang tak ada duanya.

Kita membicarakan soal rangkaian animasi gerak, pilihan karakter yang lebih solid, serta efek serangan yang memang super memanjakan mata di seri teranyar ini. Secara visual, ia memang tak banyak memperlihatkan peningkatan yang signifikan selain tekstur yang terasa lebih tajam dan permainan kontras warna yang terasa lebih solid. Ekstra partikel di serangan memang membuatnya lebih “ramai”, namun tak memberikan kontribusi yang lantas membuat Storm 4 ini terlihat memukau, terutama lewat pendekatan visual kartunya yang tetap jadi fokus. Untuk urusan efek tata cahaya, ada sedikit penguatan yang berhasil membuat beberapa arena pertarungan terlihat jauh lebih dramatis.

Bandai Namco dan CyberConnect 2 juga tak menahan diri untuk memastikan bahwa apa yang gamer inginkan dan harapkan memang terpenuhi di Storm 4 ini, sebuah pilihan yang kami pribadi, berikan acungan jempol besar. Hampir semua gamer yang sudah membaca versi manganya hingga selesai tentu akan berharap bahwa karakter dengan kekuatan setara “dewa”, antagonis maupun protagonis, seperti Obito, Madara, dan Kaguya dihadirkan. Dan hal ini jugalah yang mereka lakukan, dengan masing-masing darinya dibangun dengan animasi serangan dan kekuatan khusus sendiri. Kaguya, misalnya, punya kemampuan khusus untuk mengubah arena pertarungan secara instan dan mengubah elemen serangannya mengikuti arena tersebut. Perubahan Awakening dengan efek ekstra seperti memanggil para Beast Tail dan Susanoo juga terlebih super keren, apalagi mengingat varian serangan berbeda yang bisa ia munculkan.

Jika hal seperti ini masih tak cukup untuk membuat gamer pencinta Naruto jatuh hati, lihat saja bagaimana mereka merangkai ragam serangan spesial untuk setiap karakter yang dibangun tak hanya apik, tetapi juga bombatis. Efek serangan dengan ledakan penuh warna, dengan ribuan tinju raksasa yang menghujam tanah, sekaligus tetap merepresentasikan identitas unik tiap karakter yang ada semakin membuktikan fakta bahwa untuk urusan game adaptasi anime / manga, Bandai Namco memang tahu apa yang dibutuhkan oleh para pecintanya. Kombinasi serangan spesial berbasis tim dan kehadiran karakter-karakter dari film Naruto: The Last juga kian memperkuat kesan tersebut. Walaupun harus disayangkan, beberapa berakhir jadi DLC terpisah yang harus dibeli lagi untuk bisa diakses.

Terlepas dari minimnya inovasi gameplay yang ia tawarkan, proses adaptasi yang melekat kuat pada sumber cerita yang ada, Bandai Namco tahu jelas bagaimana memuaskan para fans Naruto lewat pendekatan konten cerita, animasi serangan, pilihan karakter, dan bagiamana setiap darinya punya kekuatan dan identitas unik sendiri. Semua hal yang akan membuat para penggemar Naruto bahkan, tak punya kata-kata untuk memberikan kritik apapun.

Salah satu hal yang cukup menggelitik rasa penasaran kami setelah memainkan Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4 ini adalah pertanyaan sederhana, “Selanjutnya apa?”. Sebuah pertanyaan yang tentu saja rasional muncul mengingat bahwa ia bisa dilihat sebagai sebuah “proyek akhir” yang mungkin bisa dieksploitasi oleh Bandai Namco dan CyberConnect 2 dari seri Naruto itu sendiri. Kisah sudah berakhir, mereka sudah mengeluarkan semua karakter yang dimungkinkan ke permukaan, tak ada lagi tambahan cerita – bahkan dari sisi Boruto yang bisa dieksploitasi hingga jadi satu game fighting terpisah, dan fans mungkin tak lagi tertarik untuk berhadapan dengan game yang “begitu-begitu” saja. Pertanyaannya, apa selanjutnya?

Kecil kemungkinan tampaknya Bandai Namco akan terus menelurkan game fighting dengan hampir semua karakter yang sudah terbuka di Storm 4 ini, termasuk beberapa dari seri The Last. Dari sudut pandang kami pribadi, ini menjadi momen yang tepat untuk mulai mengeksplorasi sesuatu yang berbeda, sesuatu yang tak lagi berujung seperti game fighting saat ini. Apakah mereka akan berakhir mengeluarkan game Musou seperti yang mereka lakukan dengan One Piece? Tak ada konfirmasi memang, namun maraknya gameplay Musou di mode Story yang mungkin sempat mereka tawarkan di seri sebelumnya, bisa jadi sinyal bahwa ini jadi semacam arena uji coba untuk sesuatu yang mereka terapkan di masa depan.

Ataukah kita akan mulai masuk ke garis cerita “Boruto”, berfokus di sana, dan memulai seri ini kembali dari awal dengan karakter-karakter yang menua dengan generasi ninja lebih muda sebagai fokus cerita? Atau bisa saja, semuanya akan dipresentasikan dalam mode gameplay RPG yang sebenarnya bisa dibilang, cukup cocok untuk diterapkan di franchise ini lengkap terutama karena tema yang ia usung. Kami sendiri bisa dibilang cukup penasaran denganapa yang akan dilakukan Bandai Namco dengannya di tahun 2017 atau 2018 mendatang, setidaknya untuk memastikan momentum popularitasnya tak akan tenggelam begitu saja.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Apa yang bisa Anda prediksi dari langkah yang akan ditempuh Bandai Namco untuk franchise ini di masa depan, mengingat Storm 4 yang sudah menawarkan hampir semua hal yang kita inginkan saat ini? Kembali dengan Storm 5 yang ditambah ekstra karakter dari timeline Boruto? RPG? Musou? What’s next?

Kesimpulan
Sebelum kami menulis review Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4 ini dan merilisnya, kami yakin sebagian besar dari Anda sudah bisa menebak apa yang akan kami bicarakan dan tuliskan di sini. Karena memang itulah seri Storm racikan Bandai Namco dan CyberConnect2 ini, sebuah seri game fighting dengan arah yang begitu mudah untuk diprediksi. Tambahkan karakter, perbagus visual dan animasi, berikan sedikit perubahan yang tak signifikan, dan voila! sebuah game rilis baru yang dilepas ke pasaran. Untuk seri keempat ini, mereka tetap melemparkan nilai jual yang solid lewat kualitas visual mumpuni, animasi gerakan yang begitu memanjakan mata, hingga roster yang bervariasi. Mereka tampil total untuk menawarkan apa yang fans minta.

Ada banyak hal yang bisa kami keluhkan di game yang satu ini, dari Adventure Mode yang terasa monoton, gameplay yang terasa terlalu familiar dan tak berbeda signifikan dibandingkan seri-seri sebelumnya, hingga AI pertarungan yang jarang memberikan perlawanan yang berarti di ragam mode yang ada. Namun fokus kami juga mengarah pada voice acts versi bahasa Inggris yang terdengar begitu canggung dan tak hidup, dibandingkan dengan versi Jepangnya.

Untuk para pecinta game fighting, sayangnya, ia tetap bukanlah sesuatu yang pantas untuk dilirik. Namun untuk para pecinta Naruto sebagai sebuah franchise, fakta bahwa ia mengikuti akhir kisah versi manganya dan menawarkan segudang karakter baru yang tetap setiap dengan source-nya adalah sebuah pendekatan yang membuat Bandai Namco dan CyberConnect 2 pantas untuk mendapatkan acungan jempol. Sebuah proyek adaptasi manga / anime yang berakhir fantastis.

Kelebiham
- Beberapa aspek visual yang lebih baik
- Animasi serangan yang memanjakan mata
- List petarung yang mengikuti akhir cerita
- Sistem ganti karakter secara real-time
- Didesain untuk memuaskan fans
- Mighty Guy 8th gate vs Madara

Kekurangan
- Mode adventure yang masih membosankan
- Inovasi gameplay terasa minim
- Dub bahasa Inggris yang memble
- Cerita ditampilkan dalam gambar tak bergerak

No comments:

Post a Comment