Thursday, July 13, 2017

Penebab dan Solusi Batrai Boros

Batrai Smartphone anda Boros ? Pertanyaan seperti ini akan sering muncul dan sudah menjadi permasalahan yang dihadapi oleh para pengguna handset android. Tentu anda akan sering mengalami cepat habisnya baterai jika android anda terus digunakan selama beberapa jam tanpa henti. Selain hal ini dapat membuat baterai android cepat habis juga dapat mengakibatkan panas karena energi yang dimiliki baterai digunakan oleh banyak aplikasi secara aktif yang tidak anda atur. Dan berikut adalah penyebab dan cara mengatasi agar android tidak cepat habis baterai dan boros.

Berikut adalah penebab dan solusi dari batrai smartphone boros dan cepat habis diantaranya yaitu :
1. Aplikasi Boros Daya
Ada aplikasi yang bisa terus aktif di latar belakang, misalnya untuk memeriksa update atau notifikasi dari server dalam interval waktu tertentu. Contoh aplikasi yang memboroskan baterai seperti ini adalah Facebook.
Bagaimana cara mengetahui aplikasi mana yang memboroskan baterai? Mudah saja, cukup buka bagian “battery” di menu “settings” Android, lalu lihat “battery usage”. Di dalamnya ada grafik berisi sejarah pemakaian baterai perangkat semejak terakhir kali di-charge. Nah, di bawah itu terdapat daftar aplikasi mana yang paling banyak menyedot daya.

Perlu dicatat bahwa aplikasi yang sering digunakan (misalnya media sosial) bakal berada di urutan-urutan teratas. Pengguna bisa mengakali supaya tidak terlalu boros dengan mengatur jeda waktu refresh (misalnya pada Twitter) yang lebih lama.

Aplikasi yang menggunakan GPS untuk memetakan lokasi juga rakus daya. Supaya tidak boros, setting lokasi bisa diubah menjadi “Wi-fi and Mobile Networks Only”, lalu kembali diganti menjadi GPS apabila sedang memakai layanan navigasi seperti Google Maps.

2. Ponsel Selalu Terhubung Internet
Batrai smartphone yang boros dapat disebabkan oleh koneksi internet yang banyak menyerap kuota internet pada saat tranfer data. Maka ketika transfer data terus dilakukan maka batrai akan terserap energinya secara terus menerus. Solusi dari masalah ini sangat gampang yaitu matikan koneksi internet jika tidak dibutuhkan dan hidupkan kembali saat di butuhkan maka dengan cara itu batrai smartphone anda bisa hemat batrai dan tidak terlalu sering nge charge.


3. Terlalu banyak widget
Widget yang ditaruh di homescreen memang berguna sebagai jalan pintas untuk menampilkan berbagai macam hal, tapi kalau terlalu banyak juga berpotensi memenuhi layar dan memboroskan daya.

Periksalah widget mana yang tidak terlalu dibutuhkan, lalu non-aktifkan. Langkah ini seharusnya bisa sedikit membantu menghemat pemakaian baterai.

4. Mode power saving tak dinyalakan
Sejak OS versi 5.0 (Lollipop), sistem operasi Android sudah menyertakan fitur penghemat baterai “power saving” yang akan diaktifkan saat kapasitas baterai mencapai angka 15 persen.
Mode khusus ini mengirit pemakaian daya dengan mematikan animasi, sinkronisasi di background, dan mengurangi kecerahan layar.

Meski seharusnya sudah aktif secara default, ada baiknya memastikan bahwa opsi untuk mengaktifkan power saving secara otomatis sudah terpilih. Beberapa pabrikan seperti Samsung dan Huawei menyediakan mode penghemat data tambahan yang bisa mengirit baterai lebih jauh dengan mematikan hampir semua fungsi perangkat kecuali yang paling dasar, yakni telepon dan pengiriman pesan singkat (SMS).

5. Kecerahan layar terlalu tinggi
Komponen ponsel yang paling banyak mengonsumsi daya adalah layar, apalagi bila tingkat kecerahannya (brightness) diatur terlalu tinggi.
Semua smartphone memiliki fitur pengendali kecerahan layar secara otomatis, namun pengaturannya tak selalu tepat.

Nah, pengguna bisa mengatur sendiri tingkat kecerahan dengan mematikan opsi “auto” yang biasanya tersedia di samping slider brightness layar.

Untuk menghemat baterai, sebaiknya atur tingkat kecerahan ke level yang rendah tapi masih nyaman di mata.

Opsi screen timeout yang mengatur kapan ponsel mematikan layar saat sedang tidak dipakai juga bisa diperpendek (misalnya menjadi 5 atau 10 detik) supaya layar tak terlalu lama dibiarkan menyala percuma.

6. Sinyal Lemah
Pada saat di daerah tertentu seperti daerah susah sinal telepon, maka batrai akan cepat berkurang. Hal ini dikarenakan smartphone membutuhkan energi dalam mencari sinyal dan mempertahankanya. Pada saat sinyal lemah, maka proses mentransfer data lambat, maka alhasil energi yang diserap semakin banyak dan besar daripada sebelumnya. Solusi dari masalah ini adalah jika anda dalam daerah yang sulit akan sinyal maka lebih baik ubah smartphone di mode penerbangan.

7. Spesifikasi Smartphone
Saat membeli smartphone, pastikan anda tidak memilih smartphone ang memiliki kapasitas batrai yang rendah atau kecil. Karena kecanggihan smartphone mulai dari prosesor yang memiliki kecepatan tinggi atau layar besar maka membutuhkan energi yang besar dari batrai. Batrai yang ideal untuk smartphone berkisar di atas 300mAh.

8. Baterai sering panas
Kinerja baterai lebih cepat menurun apabila sering terpapar suhu tinggi, entah saat perangkat sedang dipakai atau tidak. Karena itu, hindari menaruh ponsel di tempat-tempat yang berpotensi mengalami panas seperti laci dashboard mobil di siang hari. Apabila ponsel memanas saat sedang dipakai seperti saat bermain game, ada baiknya istirahatkan sejenak untuk menurunkan suhu. Sejumlah riset menyebutkan bahwa umur baterai ponsel modern bisa dimaksimalkan apabila kapasitasnya hanya diisi hingga 80-90 persen saat charging. Kapasitas baterai juga mesti dijaga agar tidak drop di bawah 10 persen.

Apabila mengikuti langkah di atas, sebaiknya sesekali isi baterai hingga 100 persen untuk “menyegarkan” baterai agar tetap mampu mengisi kapasitasnya hingga maksimal.

9. Pakai aplikasi penghemat baterai
Ingin menghemat baterai lebih lanjut? Pengguna Android bisa mencoba berbagai aplikasi yang ada di toko Google Play Store.

Jika semua cara di atas tidak mempan untuk menghemat batrai smartphone anda coba bawa smartphone anda ke gerai service terdekat mungkin ic powernya rusak.

No comments:

Post a Comment